Tahun Ini Masa Kritis Program Swasembada Daging di 2014

Tahun Ini Masa Kritis Program Swasembada Daging di 2014

- detikFinance
Selasa, 21 Feb 2012 19:35 WIB
Jakarta - Pemerintah mengakui tahun ini merupakan periode yang menentukan terkait target pemerintah untuk mencapai swasembada daging di 2014. Hal ini karena pemerintah memangkas besar-besaran kuota impor namun disisi lain distribusi daging lokal masih banyak mengalami kendala.

"Tahun 2012 merupakan tahun kritis kita dalam mencapai swasembada daging di 2014, kalau tahun ini target terlalui maka tahun berikitnya akan lebih mudah," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iswantoro di acara rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2012)

Ia menjelaskan target swasembada daging dikatakan berhasil jika impor hanya 10% dari total permintaan. Faktanya saat ini impor masih 34,9% dari kebutuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menghadapi permasalahan distribusi dari pusat produksi ke konsumen di pasar, kami sudah bicara dengan PT KA untuk menghidupkan kembali kereta ternak. Menggunakan kereta hasilnya penyusutan bobot ternaknya lebih kecil dibandingkan angkutan lain," jelas Syukur.

Ia menambahkan saat ini pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan kementerian BUMN dan kementerian perhubungan soal efisiensi angkutan ternak. Rencananya PT PAL akan membuat kapal khusus untuk mengangkut ternak dari pusat produksi seperti NTT dan NTB ke Jawa dan pulau lainnya.

"Itu sedang dikaji nilai ekonomisnya. Kalau transportasi lainnya bagaimana dari NTT dan NTB ke Jakarta mana yang lebih efisien,"katanya

Pemerintah juga, lanjut Syukur, mengajak pihak swasta sektor perkebunan kelapa sawit untuk melakukan ekstensifikasi usaha. Diantaranya dengan menambah usaha pengelolaan ternak sapi lokal, berdasarkan hasil studi pengelolaan ternak di tengah ladang sawit bisa menekan biasa konsumsi hingga 5%.

Berikut ini data suplai sapi lokal dibandingkan dengan sapi impor:
  • 2011 lokal 292.450 ton daging atau setara 65,1%, impor 156.850 ton atau 34,9%,
  • 2012 lokal 399.320 atau 82,5%, impor 84.740 ton atau 17,5%
  • 2013 lokal 449.280 ton atau 86,2%, impor 72.130 ton 13,8%
  • 2014 lokal 507.060 ton atau 90,3%, impor 54.570 ton 9,7%
Menurutnya dari perhitungan potensial stok daging di 2012, berdasarkan perhitungan teknis, pertumbuhan populasi, kematian, kelahiran, pemotongan dan penjualan sapi mencapai 2.678.758, sepi perah 21.641 ekor, kerbau 347.613 ekor sehingga potensi stok tahun ini 3,48 juta ekor.

Selain itu berdasarkan perkiraan konsumsi di 2012, dengan mempertimbangkan pertumbuhan, pertumbuhan ekonomi, elastisitas, target konsumsi daging per kapita per tahun di 2012 naik 0,114% atau dari 1,78 Kg perkapita per tahun menjadi 1,98 kg per kapita per tahun.

"Dari hasil perhitungan kita masih kekurangan 84.7400 ton daging (2012) itu bisa dipenuhi dari sapi bakalan maupun daging beku impor," katanya.
(hen/dnl)

Hide Ads