Harga Bahan Baku Naik, Laba Astra Otoparts Turun 10%

Jakarta - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat laba bersih Rp 1,105 triliun pada tahun buku 2011, turun 9,86% dari periode sebelumnya Rp 1,226 triliun. Hal ini terjadi akibat kanaikan bahan baku komponen yang harus ditanggung perseroan, karena kontrak yang telah AUTO lakukan dengan ATPM.

"Kita ada kenaikan di raw material, sehingga dibebankan ke AOP (Astra Otoparts). Ini berimbas kepada harga jual, namun tidak bisa di-pass on langsung ke ATPM," kata Direktur Astra Otoparts Robby Sani kepada detikFinance, Jumat (25/2/2012).

Berdasarkan laporan keuangan AUTO yang dipublikasikan hari ini, perseroan sejatinya mencatat pendapatan bersih Rp 7,36 triliun. Pendapatan naik 17,17% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 6,25 triliun.

Lebih rinci, perseroan menanggung peningkatan beban pokok penjualan sebesar 20% menjadi Rp 6,12 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun. Ini menjikan laba kotor perseroan Rp 1,23 triliun, masih tumbuh tipis 6,95% dari tahun lalu Rp 1,15 triliun.

Beban umum dan administrasi pun mengalami lonjakan 16,4% menjadi Rp 423,21 miliar. Beban bunga dan keuangan naik menjadi Rp 55,549 miliar. Dengan demikian laba perseroan tak kuasa turun menjadi Rp 1,105 triliun.

Sementara total aset Astra Otoparts tahun lalu tercatat Rp 2,682 triliun, naik 24,69% dari Rp5,58 triliun.

Pada penutupan perdagangan sesi II hari ini, saham AUTO tutup pada posisi Rp 3.400, turun Rp 50 (1,45%) dibandingkan hari sebelumnya. Sepanjang tahun lalu saham perusahaan suku cadang otomotif grup Astra ini tergolong likuid. AUTO telah meningkat Rp 660 (24,08%), dari Rp2.740 per unit menjadi Rp 3.400 per unit di akhir 2011.

(wep/ang)