Pemicunya, krisis utang Yunani yang belum juga berakhir serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi China, yan keduanya diprediksi bisa menganggu laju pertumbuhan ekonomi dunia.
Para analis memperkirakan koreksi ini akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan, soalnya beberapa perdagangan terakhir indeks sudah reli. Meski sudah terkoreksi, indeks S&P 500 masih menguat 7% sejak awal tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar modal negeri paman sam itu sudah reli sejak awal tahun, dengan ekspektasi pemulihan krisis utang di Eropa dan pertumbuhan pesat ekonomi China. Namun ternyata, yang terjadi sebaliknya.
"Sepertinya sudah saatnya pasar sedikit mundur sambil mengevaluasi seperti apa prospek pertumbuhan tahun ini yang sebenarnya," kata Burt White, Direktur dan Kepala Investasi LPL Financial di Boston, dikutip dari Reuters, Rabu (7/3/2012).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 203,66 poin (1,57%) ke level 12.759,15. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 20,97 poin (1,54%) ke level 1.343,36. Indeks Komposit Nasdaq ambles 40,16 poin (1,36%) ke level 2.910,32.
Ini merupakan koreksi masif pertama Dow Jones sejak 23 November lalu. Sementara untuk Indeks S&P 500, koreksi tajam terakhirnya diderita pada akhir Desember kemarin.
(ang/ang)