Mengawali perdagangan, IHSG dibuka merosot 25,471 poin (0,65%) ke level 3.941,605 akibat maraknya sentimen negatif yang beredar, mulai dari regional hingga global. Sentimen tersebut memicu aksi jual.
Tekanan jual langsung terjadi sejak awal pembukaan perdagangan. Setelah nyungsep ke posisi terendahnya di level 3.929,194, koreksi indeks bisa sedikit melambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi jual dilakukan oleh investor lokal dan asing, targetnya saham-saham infrastruktur yang kemarin sempat naik, juga beberapa saham bank kelas berat.
Hampir seluruh indeks sektoral terkena koreksi, namun saham-saham properti masih mampu menguat dan menjadi satu-satunya penopang indeks.
Sentimen negatif bermunculan dari regional hingga global, mulai dari krisis utang Yunani yang berkepanjangan hingga melambatnya pertumbuhan ekonomi China.
Hingga siang ini para pemodal asing sudah melakukan penjualan bersih dengan nilai yang masih tipis. Investor asing banyak melepas saham-saham bank.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 54.797 kali pada volume 2,688 juta lot saham senilai Rp 1,772 triliun. Sebanyak 76 saham naik, sisanya 161 saham turun, dan 77 saham stagnan.
Bursa-bursa di regional masih terpuruk di teritori negatif akibat banyaknya sentimen negatif tersbeut. Pasar saham Jepang terkena koreksi paling tajam.
Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,37 poin (0,02%) ke level 2.410,07.
- Indeks Hang Seng melemah 156,79 poin (0,75%) ke level 20.649,46. Â
- Indeks Nikkei 225 turun 77,66 poin (0,81%) ke level 9.559,97. Â
- Indeks Straits Times berkurang 16,27 poin (0,55%) ke level 2.915,74.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 55.100, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 41.450, Astra Internasional (ASII) turun Rp 600 ke Rp 68.850, dan Nipress (NIPS) turun Rp 250 ke Rp 3.200.
(ang/dru)