"Jadi masih surplus," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam acara konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/4/2012)
Meski mengalami surplus perdagangan secara keseluruhan, Indonesia justru masih mengalami defisit perdagangan pada Februari dengan negara-negara tetangga seperti sektor ekspor non migas dengan Thailand defisit US$ 431 juta, meskipun dengan India pada Februari mengalami surplus US$ 457 juta dengan AS US$ 339 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Defisit perdagangan ini tak terlepas dari beberapa catatan impor Indonesia. Misalnya pada Februari 2012, impor Indonesia tercatat US$ 14,95 miliar atau naik 27,2% dibandingkan Februari 2011.
Sementara itu, secara kumulatif total impor Indonesia selama Januari-Februari US$ 29,51 miliar atau naik 21,39% (yoy). Sementara impor Non migas mencapai US$ 23 miliar atau naik 22.37% (yoy).
Berikut ini negara-negara yang barangnya paling banyak diimpor oleh Indonesia:
China US$ 4,41 miliar, Jepang US$ 3,59 miliar, Singapura US$ 1,71 miliar, ketiga negara ini memberikan komposisi impor Indonesia 42,18%. Sementara impor Indonesia dari Asean US$ 5,02 miliar atau naik 21,81%, impor dari Uni Eropa US$ 2,12 miliar atau 9,23%
Impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Februari 2012:
- Bahan baku 72,15% atau sebesar US$ 21,29 miliar turun dibandingkan tahun 2011 74,68%
- Barang modal 20,17% atau US$ 5,95 miliar naik dibandingkan tahun lalu sebesar 17,34%Β
- Barang konsumsi 7,68% atau US$ 2,26 miliar turun dibandingkan tahun lalu US$ 7,98 %