Ancaman Terbesar Krisis Eropa Bukan Yunani, Tapi Spanyol

Ancaman Terbesar Krisis Eropa Bukan Yunani, Tapi Spanyol

- detikFinance
Rabu, 11 Apr 2012 11:32 WIB
Jakarta - Ancaman terbesar krisis ekonomi global sekarang bukan Yunani lagi, melainkan Spanyol. Pasar saham Spanyol dan saham bank-bank besar bertumbangan. Indeks IBEX 35 melorot 10% sejak Januari, mencapai hampir 30% penurunan total sejak 2011.

Saham tiga bank terbesar The American Depository Receipts, Banco Santander dan BBVA kembali merosot, masing-masing 11.6% dan 13.1% selama empat pekan terakhir. Berarti, sejak tahun lalu saham kedua bank ini sudah turun lebih dari 40%.

Imbal hasil obligasi 10 tahun Spanyol mendekati 6% dan biaya penjaminan utang Spanyol sebentar lagi mencapai rekor tertinggi. Inilah fakta menakutkannya, yang dilansir dari CNBC (11/4/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banco Santander, BBVA dan bank terbesar ketiga di Spanyol – La Caixa punya aset yang jika digabungkan mencapai US$ 2,7 triliun (Rp 24.570 triliun). Sementara GDP Spanyol hanya US$ 1,4 triliun (Rp 12.740 triliun).

Dalam kata lain, aset tiga bank terbesar Spanyol hampir dua kali lipat besarnya keseluruhan ekonomi Spanyol. Sebaliknya, aset gabungan tiga bank terbesar Amerika Serikat: JP Morgan Chase, Bank of America dan Citigroup hanya US$ 6 triliun (Rp 54.600 triliun) atau 40% dari total GDP Amerika Serikat.

Untuk alasan ini saja, kekhawatiran Ben Bernanke dan bankir sentral di seluruh Eropa tepat adanya. Mempertimbangkan kesulitan yang dialami Bank Sentral Eropa, IMF dan Komisi Eropa mengurus dana bantuan untuk Yunani.

Tingkat pengangguran Spanyol mencapai 23%, lebih buruk daripada Mozambik, Mikronesia atau Guinea Khatulistiwa. Angka ini juga berarti jumlah pengangguran di Spanyol sama banyaknya dengan warga usia kerja di Yunani.

Harga rumah di Spanyol terus turun, makin banyak perusahaan dan individual gulung tikar. Ekonomi Spanyol merupakan yang terbesar ke-14 di dunia, lima kali lebih besar daripada Yunani. Masalah Yunani sangat kecil dibandingkan Spanyol.

Jika masalah Yunani makin parah dan ketiga bank besar itu harus mendapat dana tambahan, tidak jelas darimana uang itu bisa datang. Dana bantuan di Eropa saat ini tidak cukup untuk mengatasinya dan banyak pengamat pesimis mengenai cara mengumpulkan uang sebanyak itu.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads