Menurut Dahlan, untuk masuk tol saja susah sekali. Untuk itu ia menantang manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) untuk segera berbenah.
Di sela-sela acara penjualan e-Toll pada pintu tol Cililitan, Senin (16/4/2012), Dahlan mengkritisi kampanye yang Jasa Marga buat pada gerbang Pasteur, Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya ada permasalahan mendasar lain yang lebih penting. Tulisan di tol Pasteur seolah-olah di zaman modern ini Jasa Marga masih mentolerir antrian, dan jangan serobot," tegas Dahlan.
Menurutnya, tulisan ini diubah. "Harusnya jangan tertibkan orang antre. Tapi jangan antre," ucapnya.
Peringatan keras memang telah dilayangkan Dahlan kepada Direktur Utama JSMR, Adityawarman dan Dirut Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, sebagai pengelola e-Toll. Meski dimarahi, kedua bos BUMN ini diakui Dahlan tidak tersinggung.
"Saya beri pujian untuk Jasa Marga. Waktu saya buka paksa (pintu tol Senayan), nggak tersinggung. Nggak mencak-mencak. Memang kita harus jadi anak buah yang baik, juga jadi atasan yang baik," jelas Dahlan.
"Pak Zulkifli juga. Saat saya bilang 'ini kenapa lambat sekali?'. Bahkan saya bersedia ikut jualan. Langkah ini bukan karena saya anak emaskan Bank Mandiri. Saya lakukan juga untuk Garuda Indonesia, jualin sahamnya. juga Perumnas," imbuhnya.
(wep/dru)