"Lihat-lihat di Indonesia, yang ditawarkan selama ini masih kecil-kecil seperti yang di Yogyakarta," kata Iwan saat media gathering di Gran Hyatt Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Bagi Iwan, proyek-proyek Crown adalah kelas menengah atas. Oleh karen itu, Ia akan meminggirkan tawaran pengembangan properti dengan nilai proyek kurang dari Rp 1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum terealisir untuk masuk pasar properti Indonesia, Iwan mengaku tidak menyerah. Sebagai putra Indonesia tentu ia ingin mengambil bagian dalam industri dalam negeri.
"Saya tentu akan masuk, namun masih lihat-lihat. Kita akan sebagai investor saja. Dan biar pengembang lokal yang mengembangkan," paparnya.
Menurut Iwan, segmen pasar properti Crown adalah menengah atas. Segmen ini sengaja dipilih terkait branding yang ia bangun sejak awal Crown berdiri.
"Kenapa high end, karena orang membeli (properti) bukan selalu karena harga. Tapi branding, image. Untuk itu setiap proyek Crown penting desain. Saya pun terbantu dengan background saya yang arsitek," imbuhnya.
(wep/dru)