Pengamat Ekonomi Chatib Basri mendukung rencana penyatuan zona waktu yang menjadi gagasan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Komite Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI).
"Penyatuan waktu GMT+8 harus segera direalisasikan karena menguntungkan. Perekonomian Indonesia akan tumbuh 20% di setiap transaksi yang terjadi. Pergerakan ekonomi Indonesia akan jauh lebih efektif," tutur Chatib kepada detikFinance, Sabtu (26/5/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus ada kebijakan yang lebih efektif yang dilakukan untuk memaksimalkan sistem waktu ini. Sistem keamanan dan konsistensi pemerintah salah satunya. Walaupun nanti ada penyatuan waktu, ekonomi Indonesia tidak akan berkembang jika tidak disokong dengan keamanan, stabilitas nasional, dan tentu saja konsistensi sikap pemerintah," kata Chatib.
Sebelumnya, Humas KP3EI Edib Muslim mengatakan penyatuan zona waktu ini akan membuat daya saing ekonomi Indonesia lebih tinggi.
"Waktu adalah sebuah politik dan berdimensi saing pada strategi global. Jika bisa, (penyatuan zona waktu) kita akan mulai pada 28 Oktober 2012 karena kita punya semangat baru yaitu satu nusa, satu bahasa, satu bangsa, dan satu waktu," kata Edib.
(dnl/dnl)