Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum Ahmad Gani Gazali mengatakan proses konstruksi dilakukan melalui dana internal investor (equity) tanpa harus menunggu cairnya dana pinjaman bank.
"Tanah masih kurang 4%-an lagi, konstruksi masih dengan (dana) equity," kata Gani kepada detikFinance, Rabu (29/8/2012)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Fatchur Rochman sebelumnya mengatakan belum cairnya pinjaman perbankan berpengaruh pada proses pengerjaan konstruksi proyek tol Cikampek Palimanan. Perbankan hanya mau mencairkan pinjaman jika proses pembebasan lahan sudah 100% bebas.
Seperti diketahui groundbreaking proyek tol Cikampek-Palimanan mulai dilakukan Kamis (8/12/2011). Tol ini digarap oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pemegang konsesi, termasuk didalamnya investor asal Malaysia yaitu Plus Expressways Berhad yang memegang saham sebesar 55% dan PT Baskara Utama Sedaya 45%.
Tol Cikampek-Palimanan memiliki panjang 116,75 km dan terbagi menjadi enam seksi. Seksi I, Cikopo-Kalijati sepanjang 29,12 km, seksi II, Kalijati-Subang sepanjang 9,56 km, seksi III Subang-Cikedung sepanjang 31,37 km. Kemudian dilanjutkan seksi IV Cikedung-Kertajati 17,66 km, seksi V Kertajati-Sumberjaya 14,51 km, dan seksi VI Sumberjaya-Palimanan 14,53 km.
Jalan tol ini rencananya memiliki jalur awal 2x2 dan akhir 2x3, dengan lebar jalur 3,6 Km. Pembebasan tanah ditargetkan rampung Desember 2011. Total investasi tol ini menelan Rp 12,562 triliun termasuk Rp 550 miliar untuk pembebasan lahan, jika tak ada aral melintang tol ini akan rampung 2014.
(hen/dnl)