Hatta: Gaji Rp 1,5 Juta/Bulan di Jabodetabek Tak Cukup

Laporan dari Tokyo

Hatta: Gaji Rp 1,5 Juta/Bulan di Jabodetabek Tak Cukup

- detikFinance
Kamis, 11 Okt 2012 10:38 WIB
Tokyo - Sistem outsourcing di Indonesia diprotes oleh kalangan buruh. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan secara pribadi tidak menyukai sistem outsourcing.

"Saya sebenarnya tidak setuju sistem outsourcing, tapi di UU dibatasi hanya 5 profesi yang boleh menggunakan outsourcing. Gaji Rp 1,5 Juta di Jabodetabek tidak cukup, PNS saja minimal Rp 2 Juta," kata Hatta saat berbincang di Imperial Hotel Tokyo, Rabu malam (11/10/2012)

Ia mengakui, para perusahaan yang terlanjur menggunakan outsourcing perlu waktu transisi untuk mengubah status karyawannya yang dilarang aturan menggunakan tenaga outsourcing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau perusahaan butuh tenaga tambahan bisa pakai sistem kontrak, tapi sekarang malah disiasati. Ini menyebabkan kesejahteraan buruh terganggu," tegas Hatta.

Ia mengatakan, pemerintah akan duduk bersama dengan perusahaan dan buruh melalui forum tripartit agar masalah outsourcing bisa diselesaikan dengan jalan damai tanpa ribut-ribut dan aksi mogok kerja.

Soal aksi mogok dan demo buruh baru-baru ini ternyata menjadi perhatian dari pemerintah dan pengusaha Jepang. Hatta mengatakan, pemerintah Indonesia siap menyelesaikan masalah tersebut.

(dnl/hen)

Hide Ads