Omzet Bisnis Jamu di RI Capai Rp 11 Triliun

Omzet Bisnis Jamu di RI Capai Rp 11 Triliun

- detikFinance
Selasa, 16 Okt 2012 12:37 WIB
Jakarta - Perkembangan industri jamu di Indonesia tidak main-main. Tahun lalu penjualan atau omzet bisnis jamu di Indonesia mencapai Rp 11 triliun.

Tak heran, Kementerian Perindustrian menggelar pameran industri jamu tradisional dan kosmetik. Menteri Perindustrian MS Hidayat percaya diri jika industri kosmetik dan jamu Indonesia terus tumbuh.

"Perkembangan produk kosmetik dan obat tradisional di Indonesia telah memberikan hasil yang menggembirakan baik dari sisi kapasitas maupun perolehan devisa maupun penyerapan tenaga kerja," katanya Hidayat saat membuka pameran tersebut di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di 2011, industri kosmetik mencatatkan prestasi yang menggembirakan baik dari omzet, nilai ekspor, maupun penyerapan tenaga kerja. Nilai ekspor industri kosmetik di 2011 mencapai Rp 3 triliun, naik dari 2010 sebesar US$ 700 juta. Omzet industri kosmetik juga naik di 2011 dengan nilai Rp 10,4 triliun, atau tumbuh 16,9% dari 2010 yang hanya mencapai Rp 8,9 triliun.

"Sampai saat ini (September 2012) penjualan produk kosmetik nasional dalam negeri mencapai Rp 9,76 triliun naik dari tahun 2011 yang hanya mecapai Rp 8,5 triliun," katanya.

Selain itu, 760 perusahaan kosmetik yang tersebar di wilayah Indonesia juga mampu menyerap tenaga kerja secara langsung 75.000 tenaga kerja langsung dan 600.000 tenaga kerja di bidang pemasaran.

Sama halnya dengan industri kosmetik, industri jamu juga mencatat hasil yag menggembirakan. Di 2011, omzet industri jamu Indonesia mencapai Rp 11 triliun. Bahkan Hidayat berkeyakinan, industri jamu akan terus meningkat di 2012 hingga 2015.

Saat ini tercatat 10 industri jamu skala menengah besar dan 1.000 industri jamu skala kecil tersebar di berbagai wilayah di Indonesia terutama di pulau Jawa, serta mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja.

"Tahun 2012 saya optimis mencapai Rp 13 triliun dan berkembang terus sampai 2015 yang mencapai Rp 20 triliun dengan nilai ekspor mencapai Rp 16 triliun. Ratusan ribu tenaga kerja terserap dari industri jamu ini," tutupnya.

(wij/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads