Demikian disampaikan Ruki, saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (2/11/2012).
"Tidak punya utang lebih baik, hidup lebih tenang. Kita bisa membayar utang kita. Pertama, intensifkan penerimaan negara pajak dan non pajak. Kedua, efisiensikan penggunaan anggaran, dan ketiga, berhentilah korup," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Defisit tahun ini Rp 84,40 triliun, pembiayaan Rp 130 triliun, silpa (sisa lebih pembiayaan) Rp 45 triliun. It's okelah, tapi surplus defisit ini dari mana Pak Agus (Menkeu)? utang lagi kan? sudah saatnya kita mengecilkan utang," ungkapnya.
Ruki menyatakan BPK mencatat utang negara kini telah mencapai Rp 1.800 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai APBN tahun ini.
"Dari perhitungan BPK, utang kita sudah mencapai Rp 1800 triliun, dibandingkan APBN cuma Rp 1300 triliun. Ini sudah lebih Rp 500 triliun. Walaupaun saya tahu kita tidak bisa face to face antara APBN dan utang, utang ini akumulasi, kalau APBN, tahun per tahun," pungkasnya.
(nia/hen)