Bakal Diberi Sumur Gas di Mahakam, Ini Jawaban Pertamina

Bakal Diberi Sumur Gas di Mahakam, Ini Jawaban Pertamina

- detikFinance
Sabtu, 03 Nov 2012 13:24 WIB
Jakarta - Pemerintah memberikan sinyal akan memberikan kontrak pengelolaan sumur gas Blok Mahakam di Kalimantan kepada PT Pertamina (Persero). Perusahaan gas plat merah ini siap mengoperatori Blok Mahakam.

Hal ini disampaikan oleh VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dalam keterangannya, Sabtu (3/11/2012).

"Pertamina menyambut baik rencana pemerintah untuk menyerahkan Blok Mahakam kepada Pertamina dan tidak memilih mekanisme perpanjangan kotrak. Dengan mekanisme tersebut maka selanjutnya Pertamina tetap bisa mengakomodir keinginan operator & pemegang PI saat ini dengan melakukan share down PI," tutur Ali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, potensi penerimaan negara dengan mekanisme pembagian saham akan bertambah signifikan karena hasil share down/farm out nilainya tentu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sekadar signature bonus atau bonus tanda tangan kontrak saja.

Sebagai gambaran, ujar Ali, Pertamina mengeluarkan sekitar US$ 260 juta untuk mengakuisisi 46% Blok ONWJ dengan tingkat produksi saat itu berkisar 22.000 barel minyak per hari dan cadangan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Blok Mahakam.

"Sementara itu, saat ini produksi gas Blok Mahakam berkisar 2.200 mmscfd atau setara 379.000 barel per hari. Jika misalnya 20% PI yang akan di-share down tentunya nilainya akan sangat tinggi. Hasil share down tersebut tentunya dapat langsung diambil kembali oleh pemerintah melalui keputusan RUPS atau digunakan sebagai penyertaan modal pemerintah kepada Pertamina," kata Ali.

Pertamina, kata Ali, berkomitmen untuk meningkatkan penerimaan negara dan menjaga tingkat produksi secara berkesinambungan, dan memberikan nilai tambah yang optimum bagi negara.

"Pertamina selama ini telah terbukti dapat meningkatkan produksi migas di Blok ONWJ sampai pada kisaran 32.000 barel minyak per hari terhitung sejak diakuisisi pada 2009 hingga saat ini," tegas Ali.

Sebelumnya, kata Head Development Media Relation Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi mengatakan, Total saat ini memang tengah berunding dengan Pertamina dan pemerintah agar masih bisa mendapatkan jatah pengelolaan blok Mahakam, walaupun porsinya tak sebesar kontrak lama.

Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan, kontrak pengelolaan Blok Mahakam yang dikelola oleh Total E&P Indonesia berakhir pada 2017. Pemerintah memastikan tidak akan ada perpanjangan kontrak blok minyak dan gas (migas) tersebut. Namun Pertamina tak bakal sanggup mengelola Blok Mahakam sendiri karena investasi yang diperlukan sangat besar.

(rrd/dnl)

Hide Ads