Kepala BPJT Achmad Ghani Ghazali mengatakan belum mengetahui hal ini. Namun jika benar Hary Tanoe ingin membeli semua ruas tol ini, maka Bos MNC itu harus melapor dahulu kepada Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Djoko Kirmanto.
"Kalau merubah pemegang saham BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) harus atas izin menteri. Tapi kalau yang dibeli adalah perusahaannya Bakrie, tidak ada mekanisme tersebut," ungkap Ghani dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (12/11/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan mengumumkan dan sepakat untuk mengeluarkan rilis pada akhir November saat semuanya done deal. Agar beritanya tidak partial. Kita akan mengatakan semuanya full," ungkap Yudy.
Seperti diketahui, Grup MNC pimpinan Hary Tanoesoedibjo siap mengambil alih kepemilikan atas ruas tol milik Grup Bakrie, melalui anak usahanya PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
"Iya (mengambil alih tol milik Bakrie)," kata Hary singkat saat berbincang dengan detikFinance, Senin (12/11/2012). Hary mengkonfirmasi kabar ini usai acara Rakuten Expo Jakarta & Cool Japan Indonesia 2012, di Hotel Gran Hyatt, Jakarta.
Menurut Hary, pihaknya siap mengambil kepemilikan ruas tol, baik yang sudah beroperasi (Kanci-Pejagan 34 km), ataupun yang masuk dalam konsesi ELTY (Pejagan-Pemalang 57 km, Pasuruan-Probolinggo 31 km, Batang-Semarang 75 km, tol Ciawi-Sukabumi dan Cimanggis- Cibitung.
"Seluruhnya. Tapi dananya belumlah," tutur Harry Tanoe.
Sayangnya, ia enggan menyebut rencana teknis akuisisi tol milik Bakrie tersebut. Namun besar kemungkinan tol ini akan diakuisi oleh anak usaha perusahaan, PT Bhakti Investama Tbk.
(zul/hen)