Dubes: Genjot Ekonomi, Ini Hasil Forum Infrastruktur

Laporan dari Den Haag

Dubes: Genjot Ekonomi, Ini Hasil Forum Infrastruktur

- detikFinance
Rabu, 05 Des 2012 18:48 WIB
Den Haag - Indonesia's Infrastucture Forum di Den Haag ini berhasil mendatangkan para pemain besar di bidang infrastruktur, transportasi dan logistik. Inilah hasilnya.

"Perusahaan pengerukan terbesar di Belanda, Van Oord, baru saja mengembangkan perjanjian kerjasama dengan Pelabuhan Tanjung Priok senilai Euro 150 juta," ujar Dubes kepada detikfinance di sela-sela forum yang berlangsung di Crowne Plaza Hotel, Den Haag, Selasa (4/12/2012).

Menurut Dubes, nilai kerjasama konkrit sebesar itu untuk pengerukan selama tiga tahun guna meningkatkan kapasitas pelabuhan dan pengerukan ini akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2013.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dengan pengerukan ini maka Pelabuhan Petikemas Kalibaru Utara Tahapan I akan dapat diperluas sampai kapasitas 4,5 juta TEU (Twenty foot Equivalent Unit, dimana 1 TEU = 20x8x8 kaki, red)," tandas Dubes.

Van Oord selain terbesar di Belanda, juga dikenal sebagai pemain besar di dunia di bidang rekayasa kelautan. Perusahaan inilah yang dipercaya penguasa Dubai untuk menggarap Megaproject Palm Jumeirah, yang mencengangkan itu.

Lanjut Dubes, hasil-hasil dari forum ini di bidang lainnya masih akan ditindaklanjuti dan diupdate kemudian.

"Yang paling penting adalah forum ini sudah berhasil mendatangkan para pemain besar di bidang infrastruktur, transportasi dan logistik. Bisa dibayangkan bahwa semua Pelindo di Indonesia dari Pelindo I sampai IV, Angkasa Pura II, dan hampir semua pemain kakap di pihak Belanda hadir di sini," imbuh Dubes.

Di sela-sela forum, Wakil Menteri Perdagangan RI Dr. Bayu Krisnamurthi juga telah meluncurkan direktori berupa leaflet berisi data restoran, toko, warung Indonesia di Belanda hasil prakarsa KBRI Den Haag.

"Ini kelihatannya sederhana tapi sebenarnya kita punya tujuan sangat besar dalam artian KBRI Den Haag memandu konsumen dengan mudah menemukan poduk Indonesia," terang Dubes.

Direktori tersebut disebarkan di tempat-tempat publik, sehingga orang-orang Belanda dan turis asing dapat mengambil leaflet itu di hotel, stasiun, dll, dan selanjutnya mereka bisa mendapatkan restoran Indonesia, toko, warung, yang menjual makanan Indonesia.
(es/es)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads