Hal ini disampaikan oleh SBY dalam acara Penyerahan DIPA 2013 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2012). Hadir dalam acara tersebut para menteri dan kepala lembaga negara, serta gubernur di 33 provinsi.
"Pada pertengahan Januari 2013 mendatang kita akan bertemu sekali lagi untuk meningkatkan pemahaman soal perencanaan dan penggunaan APBN, terutama untuk mencegah terjadinya keselahan dan penyimpangan termasuk korupsi," tegas SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ingat saudara-saudara, belanja pemerintah adalah komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi kita. Kalau tidak digunakan dengan baik maka akan menghambat pertumbuhan ekonomi," tegas SBY.
Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengemukakan, hasil evaluasi menunjukkan hingga saat ini penyerapan terhadap anggaran belanja negara/provinsi masih belum menunjukkan hasil yang optimal.
"Cenderung rendah di awal tahun, dan menumpuk di akhir tahun, dan ini selalu berulang-ulang setiap tahunnya,β kata Agus Marto.
Menurut Agus Marto, hingga 30 November lalu, penyerapan APBN-P 2012 baru mencapai Rp 738 triliun atau 72,8% dari pagu anggaran Rp 1.069 triliun.
"Realisasi penerimaan negara sampai 30 November 2012 mencapai Rp 1.101 triliun (81,12% dari target Rp 1.035 triliun), yang terdiri atas penerimaan pajak Rp 858 triliun (84%), penerimaan non pajak Rp 240 triliun (70,4%), dan hibah Rp 2,9 triliun," papar Agus Marto.
(dnl/hen)