Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, defisit Rp 153,3 triliun baru potensi.
"Defisit itu potensi, tapi defisit tersebut hanya bisa dilakukan dengan tiga macam cara," kata Bambang ketika ditemui usai menghadiri acara Ekonopm Muda Berbicara dan Penanuugrahan ILUNI FEUI Award, di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (18/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara kedua untuk menutup defisit tahun depan yakni dengan menambah penerimaan negara, baik dari sektor pajak, ekspor-impor dan penerimaan disektor Migas dan Minerba. "Kedua tambah penerimaan negara," katanya.
Lalu cara terakhir, kata Bambang, adalah mengurangi pengeluaran atau belanja negara, terutama subsidi BBM. "Satu lagi, yakni dengan mengurangi pengeluaran, seperti subsidi BBM," ucapnya.
Namun kata Bambang, hal itu masih merupakan opsi-opsi yang masih dibahas pemerintah. "Tapi itu masih opsi-opsi yang masih dibahas pemerintah dan belum diputuskan, tapi yang jelas opsi-opsi tersebut dapat menutupi potensi defisit anggaran," cetus Bambang.
Dikutip dari dara Kementerian Keuangan, dari total belanja negara di 2013 sebesar Rp 1.683 triliun, sebesar Rp 317,2 triliun dihabiskan untuk anggaran subsidi energi. Dari jumlah subsidi energi tersebut, sebesar Rp 193,8 triliun untuk subsidi BBM dan sisanya Rp 80,9 triliun untuk subsidi listrik.
Sementara untuk utang, hingga November 2012, jumlah utang pemerintah Indonesia telah mencapai Rp 1.990 triliun.
(rrd/dnl)