"Terus (akan impor KRL) setiap tahun kita akan lakukan hingga mencapai 1.000 unit lebih. Itu target yang akan kita akan lakukan," ungkap Trihandoyo, Senin (07/01/2012).
Trihandoyo mengatakan impor 1.000 gerbong KRL bekas asal Jepang merupakan amanat yang harus dilakukan PT KAI Commuter. Tahun 2019 PT KAI Commuter ditargetkan bisa mengangkut 1,2 juta penumpang setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trihandoyo menegaskan Ia merasa enggan untuk membeli KRL baru baik dari Jepang maupun dari Industri Nasional Kereta Api (PT INKA) karena harga yang jauh lebih mahal. Menurutnya perbedaan harga hingga 10 kali lipat jika Ia membeli KRL jenis baru bisa mempengaruhi harga tiket yang juga akan ikut mahal.
"Kalo beli KRL baru itu harganya 10 kali lipat dan jika harga pembelian KRL mahal berarti tarif juga naik. Bayangkan untuk membeli satu unit KRL baru asal Jepang harganya Rp 10 miliar, sedangkan buatan INKA Indonesia bisa mencapai Rp 8 miliar/unit," tuturnya.
(wij/dru)