"Ada yang bilang isi premium di SPBU ternyata Ron 90 (Premix), itu pendapat yang keliru," kata Karen ditemui di acara Puskodal Implementasi Kebijakan BBM PSO di kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya juga menegaskan, Pertamina tidak mengimpor bensin Ron 92 atau Ron 95 untuk digunakan sebagai sebagai premium subsidi di SPBU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkan Hanung berdasarkan data impor BBM Pertamina Maret 2013, Pertamina impor sebanyak 47 kargo dan Februari 2013 sebanyak 48 kargo.
"Namun dari 47 kargo pada Maret 2013 hanya 3 kargo yang berisi Ron 90, Februari 48 kargo hanya 1 kargo yang berisi Ron 90," jelasnya.
"Ini perlu dijelaskan agar tidak ada polemik di masyarakt, premium di SPBU tetap Ron 88," tandasnya.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto mengakui kalau premium yang di jual di SPBU merupakan premium yang memiliki RON 90 bukan yang disyaratkan pemerintah dengan RON 88.
"Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan RON 88, namun saat ini yang menjal RON 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiarto.
Dikatakan Sugiharto, karena lebih mudah RON 90 Pertamina tetap menjualnya dengan harga premium 88. "Ya karena lebih mudah dapat yang 90 ya kita anggap saja itu 88 dan jual saja tidak di-down grade atau diturunkan kualitasnya," ungkapnya.
(rrd/dnl)