Dia ditawari proposal untuk pengembangan perkebunan ganja dengan memanfaatkan lahan milik BUMN. Ganja-ganja ini nantinya akan digunakan untuk keperluan medis.
"Waktu itu, saya punya tamu. Tamunya siapa, dia seorang ahli yang bertanya kepada saya, apakah BUMN tidak memanfaatkan ladang ganja untuk obat jantung dan kanker," tutur Dahlan usai rapim di Kantor Pusat Jamsostek, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggapan saya, saya lihat bahan-bahan yang dia serahkan. Itu tebal sekali sehingga saya belum sempat lihat," tambahnya.
Tetapi, informasi yang beredar di masyarakat, Dahlan disangka mau menanam ganja ilegal. Padahal menurutnya itu baru atau hanya sebatas usulan dari seorang ahli farmasi. Ia pun tidak mau menyebut siapa sang ahli farmasi tersebut.
(feb/ang)