Pencairan kredit tahap pertama ini merupakan bagian dari kredit sindikasi 22 bank yang dipimpin oleh Bank Central Asia (BCA) bersama dengan Bank DKI dengan komitmen pinjaman Rp 8,8 triliun.
Presiden Direktur LMS Muhammad Fadzil mengatakan, pencairan kredit dari perbankan nasional ini menjadi bukti dari komitmen dan kerja keras LMS untuk mempercepat pembangunan jalan tol Cipali. Proyek ini diharapkan selesai dan dapat beroperasi pada tahun 2015 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Juni 2013, progres konstruksi pada seluruh ruas tol Cipali sudah mencapai 4,4% dari total target sebesar 3%. Dengan pencairan kredit sindikasi dari perbankan ini progres konstruksi diharapkan akan dapat berjalan lebih cepat.
Direktur LMS Steve Ginting menambahkan, jalan tol Cipali terbagi menjadi enam seksi dan memiliki jumlah simpang susun (interchange) sebanyak 7 buah yang meliputi: SS Cikopo, Kalijati, Subang, Cikedung, Kertajati, Sumberjaya, dan Palimanan.
“Konstruksi jalan tol Cipali akan menciptakan multiplier effect bagi masyarakat dan pelaku usaha. LMS berkomitmen untuk dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan memberikan solusi terbaik bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia,” jelas Steve.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pencairan kredit tahap pertama ini bisa dilakukan setelah LMS mampu memenuhi seluruh syarat-syarat administrasi.
Sesuai persyaratan tersebut, LMS harus lebih dulu menggunakan modal sendiri untuk membiayai tahap awal proyek pembangunan tol Cipali. Kredit sindikasi untuk proyek pembangunan jalan tol Cipali ini merupakan salah satu kredit perbankan terbesar yang disalurkan untuk pembangunan jalan tol.
"Bank DKI dan Bank Pembangunan Daerah lainnya memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis di seluruh Indonesia," timpal Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyanto Wibowo.
(hen/dnl)