Menteri ESDM Jero Wacik sendiri mengakui keputusan pemerintah menaikan harga BBM ini dikhawatirkan menimbulkan gejolak, namun ternyata tidak demikian, justru rakyat mengerti.
Berikut ini keuntungan yang didapat dengan menaikkan harga BBM seperti dikutip dari data Tim Sosialisasi Penyesuaian Harga BBM, Kamis (4/7/2013).
1. Lebih Berpihak Pada Rakyat Kecil
|
Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, secara rata-rata rumah tangga kaya menikmati subsidi bensin 10 kali lipat lebih besar dari pada rumah tangga miskin.
Pemotongan subsidi BBM dengan demikian merupakan pilihan yang lebih bijak dalam membelanjakan uang negara. Hasil pemotongan subsidi itu dapat dipakai untuk membiayai berbagai program pengentasan kemiskinan dan lebih dinikmati oleh si-kecil.
2. Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
|
Padahal, minyak adalah sumber energi yang langka dan tidak terbatukan. Pemakaian BBM yang berlebihan juga menurunkan kualitas lingkungnan hidup kita.
Harga BBM yang lebih realistis akan mendorong penghematan dan proses konversi ke sumber energi lain yang lebih bersih, terutama gas.
3. Lebih Bermanfaat
|
4. Lebih Benar
|
Pemangkasan subsidi mengurangi keuntungan penyelewenangan dan penyelundup. Selama ini, selisih harga BBM bersubsidi dengan BBM non-subsidi yang terlalu besar mendorong terjadinya penyelundupan ke luar negeri maupun penyelewengan di dalam negeri, dipakai oleh pengguna yang tidak berhak.
Saat ini, harga BBM non-subsidi hapir dua kali lipat jika dibandingkan harga premium dan solar. Akibatnya, banyak pelaku industri yang tergoda untuk mengejar keuntungan secara tidak sah dengan membeli BBM bersubsidi.
5. Lebih Awet Manfaatnya
|
Uang rakyat yang tadinya untuk subsidi itu dapat dialihkan untuk membiayai investasi infrastruktur, perbaikan sumber daya manusia, serta penanggunalan kemiskinan yang efek positifnya lebih bersifat jangka panjang dan permanen.
Halaman 2 dari 6