Pasalnya, Garuda berencana membuka rute baru tersebut menggunakan pesawat B 777-300ER. Nah, pesawat baru tersebut harus terbang dalam kondisi muatan penuh supaya bisa beroperasi maksimal.
Sayangnya, kondisi kekerasan landasan Bandara Soekarno Hatta tidak bisa mendukung hal tersebut. Dengan muatan yang penuh itu B 777-300ER memerlukan kekerasan landasan (pavement classification number/PCN) 132 R/D/W/T, sedangkan saat ini PCN landasan di Soekarno-Hatta hanya 120 R/D/W/T.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata Pujobroto, B 777-300ER sudah dioperasikan untuk melayani penerbangan ke Jeddah. Penerbangan ke kota di Arab Saudi itu bisa dilaksanakan karena hanya memerlukan waktu 9 jam penerbangan, sementara ke London memerlukan waktu 14 jam penerbangan.
"Sehingga untuk penerbangan ke London bahan bakar harus diisi penuh (full capacity), sementara untuk ke Jeddah, bahan bakar tidak perlu diisi penuh," jelasnya.
Selain bahan bakar yang harus penuh, B 777-300ER rute Jakarta-London juga harus mengangkut 314 penumpang (8 kelas satu, 38 kelas bisnis, 268 kelas ekonomi) dan kargo sebanyak 11 ton (maximum take-off weight seberat 351.534 kg) supaya bisa menghasilkan keuntungan.
Semula Garuda akan melayani penerbangan non-stop Jakarta-London lima kali dalam seminggu, berangkat dari Jakarta pukul 00.55 LT, tiba di London (Gatwick) pukul 08.30 LT; dan berangkat dari London pukul 10.00 LT, tiba di Jakarta pukul 06.15 LT keesokan harinya.
Dengan penundaan tersebut, maka Garuda Indonesia akan mulai melayani penerbangan langsung dari Jakarta ke London pada bulan Mei 2014 setelah adanya penguatan atau peningkatan PCN landasan di Soekarno-Hatta.
(ang/ang)