"Optimalisasi populasi sapi kita mengembangkan inseminasi buatan dan embrio transfer. Dengan cara ini kita coba di 10 sapi betina, 6 di antaranya mengalami kehamilan," ungkap Kepala B2 Bioteknologi LIPI Witjaksono saat berdiskusi di Botani Square Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/9//2013).
Inseminasi buatan adalah cara membuat hamil sapi betina dengan memasukan sperma indukan sapi jantan terpilih melalui suntikan. Sedangkan embrio transfer tidak jauh berbeda dengan memasukan embrio terbaik kepada sapi betina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Peneliti B2 Bioteknologi LIPI Syahrudin mengatakan, 2 metode itu belum terlalu banyak dikembangkan di Indonesia. Padahal di negara Australia dan Selandia Baru 2 metode ini menjadi acuan peningkatan produktivitas populasi sapi.
Ada beberapa masalah teknis mengapa 2 metode tersebut tidak dikembangkan di Indonesia.
"Alasannya kita kekurangan betina produktif. Jelas yang harus diperbaiki adalah mesin produksinya yaitu sapi betina. Jadi yang harus diimpor itu sapi ternak betina bukan sapi bakalan atau daging sapi. Kemudian kalau dilakukan di peternakan rakyat susah. Ingat sapi-sapi di Indonesia dikuasai oleh peternak masyarakat. Masyarakat kita ini sangat tidak siap," jelasnya.
(wij/dnl)