Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis menyatakan, penyerapan APBN masih didominasi oleh belanja pegawai dan subsidi. Padahal yang harusnya digenjot adalah belanja modal.
"Belanja pegawai itu full 100%. Belanja subsidi itu juga full. Tapi coba lihat belanja barang dan belanja modal itu rendah," ungkap Harry saat diskusi efektivitas e-procurement di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (30/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita nggak bisa mengharapkan sektor swasta sekarang. Jadi dalam hal ini pemerintah berfungsi sebagai agent of development. Nah saat sektor swasta melambat harus ada antisipasi dari pemerintah," ujar Destry pada kesempatan yang sama.
Destry sangat menyayangkan hal ini masih terjadi dari tahun ke tahun. Di 2012 lalu, konstribusi APBN terhadap pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 0,1%. Padahal pertumbuhan tahun lalu 6,2%.
"APBN kontribusi terhadap PDB itu masih sangat terbatas, jadi posisi 2012, itu cuma 0,1%. Itu cuma dari belanja pemerintah dari total pertumbuhan yang sebesar 6,2%," sebutnya.
Pemerintah, kata Destry, biasanya akan mempercepat anggaran pada triwulan IV-2013 atau akhir tahun. Ini akan menyebabkan lonjakan inflasi dan konsumsi masyarakat secara drastis.
"Kalau dikebut akhir tahun, kan biasanya seperti itu pada triwulan IV atau November Desember itu kan membuat mendadak uang beredar banyak. Nah itu kan menyebabkan lonjakan konsumsi dan inflasi juga tinggi," paparnya.
(mkl/dnl)