Kelaparan dan Kemiskinan Masih 'Menghantui' 400 Juta Anak di Dunia

Kelaparan dan Kemiskinan Masih 'Menghantui' 400 Juta Anak di Dunia

- detikFinance
Minggu, 13 Okt 2013 15:05 WIB
Jakarta - Jumlah penduduk sangat miskin yang hidup kelaparan di dunia telah mengalami penurunan dalam tiga dekade terakhir. Namun, sejak 2010 angka tersebut belum mencakup 400 juta anak-anak kelaparan, atau 1/3 dari angka tersebut hidup dalam kondisi yang parahnya bukan main.

Demikian hasil analisa dari Bank Dunia yang baru saja dirilis, dikutip Minggu (13/10/2013).

Laporan menyebutkan pada tahun 2010, penduduk miskin berkurang 721 juta orang yang berpenghasilan US$ 1,25 per hari jika dibandingkan dengan tahun 1981. Namun jumlah tersebut pun mencakup angka anak-anak yang jumlah tidak proporsional, ditandai dengan satu dari tiga penduduk miskin dan kelaparan merupakan anak-anak, dibanding satu dari lima penduduk miskin yang hidup di garis kemiskinan adalah anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di negara miskin, presentase tersebut malah lebih buruk lagi.

"Kita menyaksikan sendiri sebuah pergerakan bersejarah mengenai penduduk yang mengeluarkan diri mereka dari garis kemiskinan dalam tiga dekade terakhir, tapi jumlah anak-anak miskin dan kelaparan masih banyak dan perlu dilakukan upaya lebih besar lagi," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

"Kita bisa mencapai target kita dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan dan memberikan kesejahteraan bagi mereka, tapi hanya dengan cara kita bekerjasama dengan urgensi yang baru. Anak-anak seharusnya tidak dihukum ke kehidupan tanpa harapan, tanpa pendidikan yang baik, dan tanpa akses pada kesehatan yang baik. Kita harus melakukan yang lebih baik bagi mereka," katanya.

"Mengetahui lebih dari 400 juta anak-anak yang hidup dalam kemiskinan yang ekstrem sangat menganggu, karena ini bisa memperuncing fenomena buruh abak-anak," kata Senior Vice President dan Chief Ekonom Bank Dunia Kaushik Basu.

"Karena itu, jika kita ingin membuat upaya berkelanjutan dalam persoalan kemiskinan global, di sinilah perhatian kita harus difokuskan," lanjutnya.

6 bulan lalu, Gubernur Bank Dunia Group memaparkan 2 target yakni mengakhiri kesmiskinan di tahun 2030 dan mempromosikan kesejahteraan dengan menjaga pertmubuhan pendapatan di bawah 40% dari populasi di negara berkembang. Penurunan angka kemiskinan melaju sangat cepat dari yang diperkirakan. Millenium Development Goals (MDG's) terkait pengentasan kemiskinan bergerak 5 tahun lebih cepat.

Sementara angka kemiskinan menurun, 35 negara dengan pendapatan rendah 26 negara berada di benua Afrika menghasilkan 100 juta rakyat miskin yang baru selama tiga dekade terakhir. Di tahun 2010, 33 persen dari kehidupan tersebut berada di negara berpendapatan rendah.

(zul/dru)

Hide Ads