Data Badan Pusat Statistik (BPS) yan diterima detikFinance, Selasa (3/12/2013), minyak dan BBM impor di Indonesia ternyata terbanyak dari Singapura dan Malaysia.
Dari total impor minyak tersebut, impor bahan bakar pesawat mencapai 1.856 ton dengan nilai US$ 2,66 juta. Kemudian bahan bakar diesel mencapa 775 ribu ton dengan nilai US$ 685,3 juta, serta impor hasil minyak lainnya sebanyak 424 ribu ton dengan nilai US$ 390,8 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
7. Qatar
|
Secara kumulatif dalam 10 bulan di tahun ini, impor minyak dari Qatar adalah 524 ribu ton dengan nilai US$ 541,1 juta atau sekitar Rp 5,4 triliun.
6. China
|
Akumulasi impor minyak Januari-Oktober 2013 dari China adalah sebesar 237 ribu dengan nilai US$ 249,9 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun.
5. Arab Saudi
|
Bila diakumulasi Januari-Oktober 2013, impor minyak dari Arab Saudi adalah 613 ribu ton dengan nilai US$ 592,4 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun.
4. Kuwait
|
Sementara pada Januari-Oktober 2013, total nilai impor minyak dari Kuwait adalah 762 ribu ton dengan nilai US$ 631,5 juta atau Rp 6,3 triliun.
3. Korea Selatan
|
Akumulasi impor minyak dari Korsel pada Januari-Oktober 2013 adalah 2,2 juta ton dengan nilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.
2. Malaysia
|
Dalam 10 bulan di tahun ini, total impor minyak dari Malaysia mencapai 5,4 juta ton dengan nilai US$ 5,1 miliar atau Rp 51 triliun.
1. Singapura
|
Secara kumulatif Januari-Oktober 2013, impor minyak dari Singapura sebanyak 12,7 juta ton dengan nilai US$ 12,5 miliar atau Rp 125 triliun.Di samping itu impor hasil minyak juga berasal dari beberapa negara lain, seperti Jepang dan Taiwan. Namun angkanya tercatat tidak terlalu signifikan.
Halaman 3 dari 8