Kedatangan Hatta rencananya untuk membahas perdagangan kedua negara bersama Menteri Perdagangan dan Perindustrian Lim Hng Kiang di Grand Copthorne Waterfront Hotel, Singapura.
Tampak bersama Hatta adalah Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi. Kemudian ada beberapa perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hatta dalam sambutannya di pertemuan dengan Kiang mengatakan, ini adalah pertemuan terakhirnya sebagai posisi menteri. Sebab beberapa bulan lagi, akan berlangsung pemilihan umum (pemilu) untuk pergantian presiden beserta kabinet pemerintahan baru.
"Akhir tahun 2014, Indonesia akan memiliki presiden dan kabinet baru melalui sistem pemilihan umum. Mungkin ini adalah terakhir kalinya saya bertemu dengan pemerintah Singapura untuk mengkordinasikan kerjasama kita," kata Hatta di hadapan pemerintah Singapura, Selasa (11/2/2014).
Hatta mengakui, Singapura dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat dekat dan spesial. Komitmen dalam berdedikasi atas kerjasama yang telah dilakukan, terwujud dalam capaian ekonomi yang saling menguntungkan.
"Saya sangat percaya kita bisa terus menjaga dan mencapai target dari setiap kerjasama ekonomi," sebutnya.
Dalam perkembangan terakhir, Hatta menuturkan ekonomi dunia masih terkoreksi dari segi pertumbuhan. Beberapa negara berkembang bahkan telah memasuki masa-masa sulit. Seperti Turki, Afrika Selatan, dan Argentina.
Indonesia juga merasakan dampak yang sama. Terutama dalam kebijakan penarikan stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral AS The Fed dan perlambatan ekonomi China. Kondisi kestabilan ekonomi mesti diciptakan, khususnya dalam nilai tukar rupiah.
"Di samping itu pengangguran juga menjadi fokus bagi pemerintah dalam menciptakan kehidupan sosial yang lebih stabil," ujar Hatta.
Dengan kerjasama kedua negara, diharapakan ke depan dapat membuat ekonomi terus tumbuh dan saling menguntungkan. Termasuk dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community yang berlangsung tahun depan.
"Semoga hubungan dekat ini terus terjalin dan saling menguntungkan," imbuhnya.
(mkl/dnl)