"PTDI hebat. Kami mengimbau program dia untuk pesawat N219 itu sangat prospektif," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (10/03/2014).
Ia pun mengungkapkan, PTDI tidak akan rugi memproduksi pesawat N219. Pasalnya banyak permintaan dari pesawat jenis perintis ini. Di dunia hanya perusahaan asal Kanada yaitu Twin Otter yang fokus memproduksi pesawat jenis perintis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purwa rupa atau prototype N219 ini diharapkan bisa selesai pada tahun 2015 sehingga bisa diuji coba terbang pada tahun 2016. Setelah produksi N219 untuk kebutuhan dalam negeri, PTDI pun diharapkan bisa menjual N219 keluar negeri.
Para pemesan yang tertarik membeli N219 yang memiliki kapasitas 19 kursi ini antara lain Lion Air, Nusantara Buana Air, dan lainnya
Prototype N219 ini diharapkan bisa selesai pada 2015 sehingga bisa diuji coba terbang pada 2016. Setelah produksi N219 untuk kebutuhan dalam negeri, PTDI pun diharapkan bisa menjual N219 keluar negeri. Hidayat pun menyatakan akan membantu memasarkan.
Harga pesawat ini diperkirakan mencapai US$ 5 juta (Rp 50 miliar) per unitnya.
(wij/dnl)











































