Proyek yang digagas oleh konsorsium BUMN tersebut, saat ini memasuki tahap feasibility study. Tahap ini akan dilakukan dalam waktu 6 hingga 8 bulan ke depan untuk rute Semarang-Surabaya.
Hal ini disampaikan ketua konsorsium tol yang juga Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Adityawarman usai pelantikan pejabat eselon I di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (5/5/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi kelayakan dilakukan untuk rute Semarang-Surabaya. Sedangkan Semarang-Cirebon baru memasuki pra feasibility study.
"Itu masuk penyelidikan tanah, jaraknya berapa, dan karena trase nggak boleh terlalu jauh dari yang ditetapkan sekarang. Itu disebut DED," sebutnya.
Jasa Marga mengaku dari rute Jakarta-Surabaya, Jasa Marga memfokuskan pembangunan kontruksi baru pada rute Semarang-Surabaya. Sedangkan Semarang-Cirebon, konsorsium BUMN membidik pengembangan tol-tol lama yang belum selesai.
"Kalau Jakarta-Semarang, kita ambil jalan tol yang belum selesai. Khususnya Cirebon-Semarang," katanya.
Pada kesempatan itu, Adit menyebut jalur tol atas laut akan dilengkapi dengan jaringan pipa gas hingga kabel telekomunikasi fiber optic.
"Salah satunya pipa gas, fiber optic. Itu banyak. Kalau nggak begitu, nggak masuk hitungan secara bisnis," jelasnya.
(feb/dnl)