"Bulan Juni 2014 nanti seiring 150 tahun perkeretaapian, atau sejak tahun 1864 saat pemerintah Belanda membangun jalur kereta api pertama yaitu Jakarta-Bogor, Semarang-Tanggung sekarang kita bisa buktikan. Kita bisa bangun jalan kereta api dengan kekuatan bangsa kita sendiri," ungkap Bambang saat meresmikan jalur ganda Babat-Kandangan sejauh 60 km di Stasiun Duduk, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (8/05/2014).
Bambang menjelaskan, rencana pembangunan proyek jalur ganda Jakarta-Surabaya sudah dicanangkan sejak lama. Tetapi proyek ini baru direalisasikan tahun 2012 secara bertahap mulai dari Jakarta-Bekasi, Cirebon-Brebes, hingga ke Babat-Kandangan.
"Hari ini kita catat sejarah baru, meskipun simpel hanya 60 km antara Babat dan kandangan, tetapi sebetulnya satu desain besar untuk sambungkan Jakarta-Surabaya sejauh 727 km. Dua tahun lalu kita mulai step by step dari mulai Jakarta-Bekasi, Cirebon ke Brebes hingga pengoperasian jalur ganda tembus hingga Surabaya," imbuhnya.
Memang Bambang mengakui, proyek jalur ganda ini molor dari jadwal yang ditargetkan selesai Maret 2014, karena terkendala beberapa hal seperti masalah lahan dan teknis lainnya. Tetapi Bambang optimistis proyek jalur ganda ini rampung akhir Mei 2014.
Bambang menambahkan, adanya jalur ganda Jakarta-Surabaya akan mempercepat dan mempersingkat perjalanan kereta api. Dengan begitu nantinya perjalanan kereta api diharapkan akan meningkat karena kereta api tidak saling menunggu untuk menggunakan jalur.
"Memang proyek terlambat tetapi ada beberapa hal yang harus dilihat keselamatan, sinyal, dan aspek teknis lainnya. Kita akan teruskan yang 8 km lagi. Switch over itu apa yaitu pengoperasian dari satu jalur menjadi 2 jalur. Kalau 2 jalur pergerakan kereta api jadi gampang tadinya saling tunggu, kalau jalur ganda bisa berjalan bersamaan dengan berlawanan. Kapasitas meningkat mulai 1 Juni 2014 kita punya grafik kereta api yang baru. Kita bisa tingkatkan kapasitas kereta api yang melintas," jelasnya.
(wij/dnl)