Pria yang akrab disapa CT ini mengatakan, dia akan fokus kepada masalah fiskal atau anggaran negara. Pendapatan negara yang tidak sesuai dengan target APBN 2014 akan menjadi sorotannya. Dalam APBN 2014, penerimaan negara ditargetkan Rp 1.667,1 triliun, atau naik Rp 165,1 triliun (10,99%) dari APBN-P 2013. Ini mayoritas ditopang dari penerimaan sektor perpajakan.
Penerimaan yang tidak sesuai target ini akan membuat belanja negara harus diperkecil atau dihemat. Tujuannya agar defisit anggaran tidak melanggar undang-undang, yaitu lebih dari 3%. Apalagi belanja negara tahun ini ditargetkan Rp 1.726,2 triliun. CT ingin, defisit tidak lebih dari 2,5%, sehingga ada ruang 0,5% dari anggaran untuk daerah.
"Itu (fiskal) prioritas pertama, termasuk adalah kalau sudah diformulasi dengan baik akan adanya APBN-P. Kedua, terkait dengan kesiapan menghadapi lebaran. Kita tahu setiap kali menghadapi lebaran selalu ada masalah suplai, asay ingin memastikan jajaran di kementerian perekonomian ini betul-betul siap, sehingga bila terjadi harga yang pasti naik, tidak mungkin tidak naik, tetapi kita akan jaga tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya," papar CT di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Menjaga harga menjelang lebaran ini sangat penting. CT mengatakan, dia tidak ingin inflasi meningkat tinggi. Selain harga bahan kebutuhan pokok, CT mengatakan, cara menjaga inflasi adalah menjaga arus logistik dan transportasi. Ini akan menjadi perhatian CT dalam jangka pendek.
Sementara untuk jangka menengah, CT akan berkoodinasi dengan seluruh pemerintah daerah, agar pembangunan di daerah bisa berlangsung cepat. Bahkan CT akan ubah metodologi rapat.
"Saya akan ke daerah. Jadi gubernur, walikota, dan bupati tidak perlu ke Jakarta. Saya akan ke daerah," tegas CT.
Kunjungan CT ke daerah bukan blusukan, karena dia tidak terkait dengan politik dan pemerintahan yang akan datang. "Ini kaitannya dengan efektivitas dan efisien. Karena jumlah menteri yang ikut akan lebih sedikit. Itu masalah efisiensi," ujar CT.
Dunia usaha juga tak lupa akan menjadi perhatian. Lembaga pengusaha seperti Kadin, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), perusahaan asing, dan BUMN akan diajak berdialog dan berkoordinasi oleh CT.
CT ingin meminta dunia usaha ikut mendorong pembangunan di berbagai sektor, karena terbatasnya anggaran negara. Pemerintah akan mengakomodir kebutuhan pengusaha, sehingga pembangunan bisa cepat dilakukan dan ekonomi tumbuh dengan cepat.
Bagaimana dengan kenaikan harga BBM subsidi? CT mengatakan, rencana menaikkan harga BBM subsidi belum dibicarakan, namun semua rencana strategis akan dikonsultasikan bersama Presiden SBY, maupun pemerintahan baru nanti.
"Nanti Senin saya langsung rapat dengan menteri dan wakil menteri. Saya akan rapat terus dalam satu-dua minggu ke depan. Melihat lebih jelas, setelah itu nanti saya akan konsultasikan dengan Bapak Presiden," jelas CT.
(dnl/dnl)











































