Sama halnya dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun ikut melemah dan mendekati level Rp 12.000 per dolar AS. Dikutip dari Reuters, dolar diperdagangkan di kisaran Rp 11.988.
Sejak dibuka, Indeks terus bertahan di zona merah sebelum menutup sesi I di posisi 4.895,969. Melemah 13,548 poin (0,28%). Sementara Indeks LQ45 juga melemah 3,035 poin (0,37) menjadi 826,339.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir seluruh sektor mengalami pelemahan, kecuali agrikultur dan pertambangan. Koreksi terdalam dialami sektor aneka industri (0,94%), manufaktur (0,52%) dan konstruksi (0,44%).
Minimnya sentimen positif menyebabkan investor cenderung wait and see. Pasar masih mencermati perkembangan situasi di Irak dan rapat Federal Market Open Committee di AS.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 menguat 127,06 poin (0,85%) menjadi 15.103,03.
- Indeks Hang Seng melemah 10,8 poin (0,05%) menjadi 23.192,79.
- Indeks Komposit Shanghai melemah 10,35 poin (0,5%) menjadi 2.056,35.
- Indeks Straits Times menguat 5,46 poin (0,17%) menjadi 3.279,9.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 300 menjadi Rp 52.725, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 175 menjadi Rp 15.250, dan Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) turun Rp 165 menjadi Rp 3.410.
(hds/dnl)