"Ada kerjaan pemerintah di sana (Timor Leste), bikin Gedung Keuangan. Kemudian ada 2 proyek sipil untuk membuat jalan dan jembatan. Nilai semuanya Hampir Rp 1 triliun. Sudah berjalan dan untuk gedung keuangan hampir selesai dan akan serah terima," kata Director of Business Development, Research and Technology PT PP Lukman Hidayat usai menghadiri Halal Bihalal Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (4/8/2014).
Proyek lainnya adalah pembangunan kawasan mixed use yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hunian dan perkantoran. "Kita ada proyek mixed use di Timor Leste. Ada hotel apartemen, mal, perkantoran. Nilai propertinya sekarang diperkirakan sekitar Rp 700 miliar," sebut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan pengembangan kawasan ini pula, dikatakan Lukman, dapat menjadi pintu bagi perusahaan untuk menggarap proyek lain di negara tersebut.
"Kita sudah punya portofolio yang baik di sini (Timor Leste). Rencana ke depan ikuti beberapa tender. Ada kantor kepolisian dan kehakiman, ada jembatan dan lainnya,"
Untuk menggarap proyek tersebut, PTPP bekerjasama dengan partner dari Indonesia yakni Group Alila milik Taipan Tomy Winata. Namun untuk proyek-proyek baru yang akan diikuti tendernya, PTPP berencana menggarapnya sendiri.
Keberanian ini lantaran perusahaan melihat peluang bahwa tidak ada BUMN di sektor infrastruktur di negera tersebut.
"Kita di sana masuk sendiri tapi kerjasama dengan lokal. Pesaingnya dari Tiongkok dan Portugal. Beberapa negara juga ada seperti Timur Tengah. Kita percaya diri karena di sana belum ada BUMN konstruksi, jadi kita percaya diri," pungkasnya.
Perluasan jangkauan bisnis ini juga, lanjut Lukman juga sekaligus akan membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di Indonesia.
"Kita bawa pekerja dari Indonesia yang skilled (terlatih)," tuturnya.
(ang/ang)