Menurut data Kemendag, Bulog mendapatkan alokasi impor beras 500.000 ton yang terdiri dari beras medium dan beras premium. Impor beras medium atau beras dengan tingkat pecah (broken) 25% sebanyak 300.000 ton, sisanya 200.000 ton adalah beras dengan tingkat pecah 5% atau premium.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan sampai sekarang, Bulog baru merealisasikan 50.000 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lutfi punya alasan kuat mengapa Bulog juga mendapatkan alokasi impor beras premium. Menurut Lutfi, permintaan dan kebutuhan beras premium masyarakat Indonesia cukup besar.
"Tapi diingatkan lagi bahwa masyarakat Indonesia ini, taksiran Kemendag menuju 30% itu adalah beras premium. Artinya apa? jadi beras orang Indonesia ini sekarang berasnya sudah lebih baik, artinya apa? Ketika kekurangan beras premium, itu akan ada full factor, jadi faktor untuk menarik harga beras medium itu untuk naik. Jadi saya juga mesti bisa mempunyai mekanisme untuk mengintervensi pasar beras premium," jelasnya.
(wij/zul)