Pertamina salah satu pihak yang terdampak rencana proyek tersebut, karena akan mengganggu anjungan minyak yang mamasok pasokan minyak dan gas (migas) untuk pembangkit listrik milik PT PLN. Masalah ini bisa mengancam pasokan listrik DKI Jakarta.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, Pelabuhan Cilamaya harus segera dibangun karena kondisi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang sudah padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita sebagai pengusaha. Pelabuhan itu harus dilakukan. Karena terutama di Jawa Barat, susah dan macet terus," kata Sofjan saat dihubungi detikFinance, Jumat (22/8/2014).
Dikatakan Sofjan, mengenai dampak terhadap pipa gas milik Pertamina, menurutnya bisa dicarikan solusi. Pipa gas Pertamina itu bisa direlokasi ke tempat lain agar tak terganggu operasional pelabuhan nantinya.
"Itu bisa dipindahkan ke tempat lain. Ada teknologi tinggi kan sekarang itu bisa diatur. Kalau nggak nanti high cost lagi," kata Sofjan.
Sofjan juga berkomentar pedas terhadap pernyataan-pernyataan yang cenderung menolak pembangunan Pelabuhan Cilamaya ini, dengan alasan akan mengganggu infrastruktur milik Pertamina. Menurutnya, studi pembangunan pelabuhan sudah dilakukan, dan lokasi sudah ditetapkan.
"Itu omong kosong itu semua. Alasan orang yang nggak mau saja. Nggak ada teknologi itu yang nggak bisa dipindahkan. Itu cuma alasan saja. Bisa digeser itu," katanya.
(rrd/hen)