"Kalau misalnya pola alokasi dan cara belanjanya mengarah ke infrastruktur, saya kira itu realistis," ujarnya di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin (29/9/2014).
Bahkan, lanjut Harry, bila anggaran yang disediakan untuk belanja infrastruktur meningkat 2 kali lipat, maka ekonomi bisa tumbuh sampai 9%. Untuk 2014, porsi belanja infrastruktur adalah Rp 200 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Infrastruktur, sambung Harry, mampu merangsang masuknya investasi. Selama ini investor memang kerap mengeluhkan minimnya infrastruktur, padahal mereka sudah sangat berminat untuk menanamkan modal di Indonesia.
"Belanja infrastruktur itu kan bahasa lainnya public investment. Setiap Rp 1 uang dikeluarkan untuk public investment, maka akan diikuti oleh Rp 6-7 private investment. Kalau Rp 500 triliun maka bisa Rp 3.500 triliun private investment yang masuk," paparnya.
Lalu dari mana anggaran belanja infrastruktur di dapatkan? "Bisa melalui pemotongan anggaran subsidi BBM (bahan bakar minyak), mendorong penerimaan pajak, menambah utang, atau pemotongan anggaran birokrasi," jawab Harry.
Dalam kampanye Jokowi-JK, disebutkan berbagai proyek infrastruktur. Mulai dari membangun 3.000 km jalan, 10 bandara, 10 pelabuhan, kilang minyak baru, dan sebagainya.
"Tapi kan kita belum tahu anggarannya. Kalau cuma rencana itu belum pasti kan," kata anggota Fraksi Golkar tersebut.
(mkl/hds)