"Pesan saya, kalau bisa segera selesaikan dengan kualitas yang baik. Kalau bisa dua tahun itu luar biasa," kata pria yang biasa disapa CT dalam acara peluncuran 3 proyek infrastruktur di Sumatera, Binjai, Jumat (10/10/2014)
CT juga berpesan kepada PT Hutama Karya, selaku BUMN yang ditugaskan membangun Tol Trans Sumatera, agar menerapkan strategi bangun-jual. Artinya, bila ruas Medan-Binjai sudah tuntas pada 2017, maka Hutama Karya menjualnya ke perusahaan lain untuk mendapatkan dana, yang bisa dipakai untuk membangun ruas Tol Trans Sumatera lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui dari 23 ruas tol Trans Sumatera sepanjang 2.600 Km, ada 4 ruas tol yang jadi prioritas utama yang akan digarap oleh PT Hutama Karya, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) penugasan Hutama Karya.
"Saya minta dikerjakan lebih dahulu, pertama adalah ruas Medan-Binjai (17 Km). Nilai investasinya Rp 1,6 triliun. Tanahnya melampaui 70% tanah PTPN (PT Perkebunan Nusantara)," katanya.
Prioriotas Kedua tol Trans Sumatera yang akan dibangun adalah ruas Palembang-Indralaya. Ruas Palembang-Indralaya 22 km, investasinya Rp 3,6 trilun.
"Ruas ketiga dan keempat boleh nanti satu dan dua itu selesai, atau terkonsolidasi. Yaitu Pekanbaru-Dumai 14,2 triliun. Lalu Bakauheni-Terbanggi Besar investasi Rp 16,9 triliun. Dua terakhir boleh belakangan," kata CT.
CT optimistis dengan pola bangun-jual, maka Hutama Karya akan cepat merealisasikan proyek Tol Trans Sumatera. Salah satu calon pembeli potensial yang Tol Trans Sumatera adalah PT Jasa Marga Tbk, BUMN operator tol.
"Kalau ini terjadi, Jasa Marga bisa jadi satu leader untuk membeli jalan tol ini," katanya.
(zul/hen)