Cerita Jokowi di APEC, Tanpa Basa-Basi dan Jadi Headline Media Asing

Cerita Jokowi di APEC, Tanpa Basa-Basi dan Jadi Headline Media Asing

- detikFinance
Kamis, 13 Nov 2014 07:56 WIB
Cerita Jokowi di APEC, Tanpa Basa-Basi dan Jadi Headline Media Asing
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat kejutan saat mewakili Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Beijing, Tiongkok. Kejutannya itu, membuat suami Iriana ini menjadi sorotan terutama oleh media-media asing.

Pengusaha dalam negeri dan luar negeri yang hadir dalam gelaran akbar tersebut pun mengaku terkesan dengan presentasi Joko Widodoβ€Ž dalam salah satu rangkaian kegiatan APEC.

Pengusaha Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyaksikan secara langsung bagaimana Jokowi, panggilan akrabnya, menyampaikan Indonesia, menawarkan investasi dengan cara yang amat rileks, sederhana namun mudah dimengerti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari informasi yang dihimpun, Kamis (13/11/2014), berikut cerita Jokowi yang bikin pengusaha terkesima dan kaget saat di APECβ€Ž.

Tanpa Basa Basi

Wakil Ketua Kadin bidang ICT, Didi Suwondo menilai cara penyampaian Joko Widodo langsung menuju sasaran, tanpa basa basi namun sangat padat berisi. Hal itu membuat pengusaha yang hadir dalam CEO Forum APEC terkesima melihatnya.

"Kami sangat terharu. Pak Jokowi tanpa basa-basi. Pak Jokowi di komunitas Tiongkok sangat dihargai, ditunggu-tunggu. Presiden kita yang mengetahui permasalah detail dan segera ingin menyelesaikan. Kalau ada hambatan ingin menuntaskan," tutur Didi.

Banyak yang Mengapresiasi

Wakil Ketua Kadin bidang Pengolahan Makanan Kretek dan Tembakau, Juan Permata Adoe yang juga turut hadir dalam gelaran itu mengatakan, gaya Jokowi berbeda dengan gaya pemimpin negara lainnya. Terutama saat didaulat menjadi pembicara memperkenalkan Indonesia pada CEO se-Asia Pasifik.

"Menurut yang saya tanya, banyak yang apresiasi. Mereka menganggap presentasinya itu jelas, lain daripada yang lain. Itu yang buat pengusaha senang," katβ€Ža Juan.

Dia menilai, presentasi Jokowi ringkas, padat dan jelas. Apalagi saat 'berjualan' proyek-proyek Indonesia melalui banyak investasi yang ditawarkan. Itu adalah angin segar bagi pengusaha.

"Saya ngomong sama Kanada, China, yang besar-besar itu apresiasi. Komunikasinya jelas, straight to the point, angkanya jelas, ngomongnya jelas. Nggak ngebosenin. Kalau pemimpin lain itu flat, itu-itu aja," tuturnya.

Masuk Media Tiongkok

Pada gelaran tersebut, tak hanya pengusaha, delegasi negara Asia Pasifik yang menyorot Jokowi, tapi juga media asing di Tiongkok yang menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta ini berita di halaman depan.

"Yang lain nggak surprises. Yang surprise itu justru Indonesia. 2 hari news di China itu headline. Kita surprise itu," tuturnya.

Disandingkan dengan Obama dan Xi Jinping oleh Pengusaha

Karena ketenarannya saat mewakili Indonesia dalam KTT APEC, pengusaha dari Kadin Indonesia menyebut Jokowi sebagai salah satu orang top dalam acara akbar internasional itu, bersama Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, dan Tiongkok, Xi Jinpiing.

"Yang top itu Obama, Xi Jinping, dan Jokowi. Itu berita-berita di media itu benar," tuturnya.

Acungan Jempol karena Berani Sindir Tiongkok Soal Bus Impor Tak Berkualitas

Pada KTT APEC Jokowi menegaskan kualitas bus dan pembangkit listrik buatan negeri Tiongkok banyak yang berkujalitas rendah namun harganya justru untuk kualitas yang terbaik. Jokowi pun menyindir pengusaha dalam negeri dan Tiongkok bermain dalam hal ini.

Pengusaha Kadin menilai pernyataan Jokowi tersebut menunjukkan sikapnya yang berani. Karena selama ini belum ada yang mampu mengungkapkan hal tersebut.

"Ini yang kita alami, tapi tak pernah ada yang mengungkapkan. Sama, dengan Kadin, Indonesia butuh kualitas barang yang baik. Dan kedua belah pihak harus saling untung, bukan saling rugi," kata Wakil Ketua Umum Kadin bidang ICT Didi Suwondo. β€Ž
Wakil Ketua Kadin bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog Natsir Mansyur juga mengatakan hal senada. Dia menilai pernyataan Jokowi tersebut merupakan sikap yang berani. Berani mengkritik Tiongkok maupun Indonesia.

"Pak Jokowi mengakui bahwa ada kerjasama. Banyak juga yang main-main. Dia kritik Tiongkok, dia kritik juga Indonesia," kata Natsir.
Halaman 2 dari 6
(zul/ang)
Hide Ads