Dolar Rp 13.000 Seperti Krismon 1998, Ini Kata Jokowi dan Menteri

Dolar Rp 13.000 Seperti Krismon 1998, Ini Kata Jokowi dan Menteri

Wahyu Daniel - detikFinance
Senin, 09 Mar 2015 06:50 WIB
Dolar Rp 13.000 Seperti Krismon 1998, Ini Kata Jokowi dan Menteri

Presiden Jokowi menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir dengan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menembus Rp 13.000. Ia menanggapi adanya kekhawatiran, kondisi tersebut bisa terulang, seperti krisis moneter (krismon) 1998.

"Dulu kan dari Rp 2.000/US$ meloncat ke Rp 15.000/US$ nggak lah," kata Jokowi tertawa lebar saat ditanya soal kekhawatiran krismon 1998 terulang, ketika meninjau pabrik alat potong padi milik PT Jogja Inovasi Teknik, Madiun, Jawa Timur, Jumat lalu.

Jokowi mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini sangat baik, misalnya inflasi yang rendah bahkan Januari-Februari 2015 terjadi deflasi. Selain itu, dari sisi fiskal APBN Perubahan (APBN-P) 2015 mempunyai ruang fiskal lebih besar untuk infrastruktur. Sehingga akan memicu pertumbuhan ekonomi dan neraca perdagangan yang positif pada Januari 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Coba dilihat dari bulan kebulan juga meningkat lebih baik, karena ini memang pengaruh dari eksternal dari global, Quantitative Easing (QE), Yunani, ekonomi di Eropa, saya kira pengaruh pengaruh seperti itu dan semua negara mengalami itu," katanya.

Jokowi menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir terhadap nilai tukar yang melemah, fenomena ini dialami oleh semua negara. "Saya kira semua negara mengalami itu dan masyarakat ya tenang-tenang sajalah coba tanya ke Gubernur BI menyampaikan juga tenang tenang saja kok," kata Jokowi.

Pada Jumat akhir pekan lalu, dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.970 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.985.

Sebelumnya dolar sempat menguat hingga Rp 13.000. Ini merupakan yang terlemah sejak 17 tahun terakhir.

Hide Ads