JK: Pelabuhan Cilamaya Dipindah ke Subang

JK: Pelabuhan Cilamaya Dipindah ke Subang

- detikFinance
Rabu, 08 Apr 2015 16:08 WIB
Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) memastikan lokasi rencana pelabuhan baru di Jawa Barat yang semula akan dibangun di Cilamaya, Karawang digeser ke Subang, Jawa Barat.

Lokasi pelabuhan baru di Subang, sempat disebut-sebut jadi calon kuat karena akan dilengkapi dengan jalan Tol Bandung-Subang dari Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan rencana proyek Bandara Kertajati, Subang.

"Tadi kita sudah sampaikan kita pindahkan dari Karawang ke Subang," kata JK usai bertemu dengan Ketua Keidanren Sadayuki Sakakibara di Istana Wapres, Jalan Kebon Sirih, Jakpus, Rabu (8/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK juga tetap yakin bahwa investor Jepang tetap tertarik membiayai pelabuhan tersebut dan investor Jepang lainnya seperti otomotif tetap tertarik investasi di timur Jakarta seperti Karawang, Cikarang, Cikampek, dan Purwakarta.

Saat ini jarak Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan industri di timur Jakarta seperti Cikarang-Karawang sekitar 70 km. Sedangkan dari kawasan industri Cikarang-Karawang ke Cilamaya sekitar 30 km, namun dipindahkannya lokasi ke Subang maka jaraknya relatif lebih jauh.

"Pasti tertarik," katanya.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra juga mengatakan para investor Jepang tetap berminat berinvestasi di kawasan timur Jakarta seperti Bekasi, Cikarang, Karawang meski rencana pembangunan pelabuhan baru digeser dari kawasan Cilamaya ke timur seperti Subang atau Indramayu.

Pelabuhan Cilamaya awalnya paket kerja sama pembangunan infrastruktur Indonesia-Jepang dalam kerangka Metropolitan Priority Area (MPA).

"Jadi ada rencana dari pemerintahan kita akan digeser ke timur, Jepang tentu berharap bisa dilakukan, kalau Indonesia hendak dijadikan basis ekspor jadi butuh pelabuhan, jadi kalau digeser ke timur Jepang tetap minat," katanya.

Sebelumnya keputusan pemindahan lokasi pelabuhan dari Cilamaya karena pertimbangan keselamatan karena banyak fasilitas minyak dan gas (migas) milik Pertamina, termasuk anjungan migas.

(hen/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads