JK Soal Harga Minyak: Ada Perang Naik, Nggak Perang Turun

JK Soal Harga Minyak: Ada Perang Naik, Nggak Perang Turun

- detikFinance
Selasa, 14 Apr 2015 10:52 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut Indonesia jangan lagi mengandalkan sumber energi fosil seperti Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, BBM akan semakin terbatas dan harganya pun tidak menentu.

Hal ini disampaikan JK dalam acara seminar bertajuk 'Indonesia & Diversifikasi Energi, Menentukan Arah Kebijakan Energi Indonesia' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4/2015). Hadir pula Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perindustrian Saleh Husin, serta Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam.

"Kalau kita bicara tentang energi, semua orang butuh itu. Kalau Anda semua pulang ke rumah, apa yang kita buat? Pertama nyalakan tv, lalu charge HP," kata JK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber energi, lanjut JK, intinya dibagi menjadi fosil dan non fosil. Saat ini, penggunaan sumber energi terbanyak di Indonesia masih berbasis fosil terutama BBM.

"Harusnya kita hindari karena terlalu mahal. BBM kita tahu harganya sangat terpengaruh geopilitik," katanya.

JK mencontohkan konflik-konflik di Timur Tengah. Ketika ada ketegangan di satu negara di kawasan tersebut, biasanya harga minyak langsung naik. Sebab, investor khawatir pasokan minyak dari Teluk akan terganggu akibat konflik geopolitik.

"Ada perang naik dia. Nggak perang turun dia," ujar JK.

Selain itu, tambah JK, energi fosil juga tidak ramah lingkungan. "Dia tidak terlalu bersih, walau fleksibel karena bisa dibawa ke mana-mana," sebutnya.

Oleh karena itu, menurut JK, sudah saatnya Indonesia mengembangkan sumber energi terbarukan. Indonesia punya banyak potensi energi ini, seperti matahari, angin, air, dan sebagainya.

"Ada hidro, angin, surya, nabati. Diversifikasi energi," ucapnya.

(hds/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads