Menurut SBY, untuk bisa mencukupi kebutuhan dasar itu, seseorang harus bisa memiliki pendapatan. Namun bila masyarakat tidak mendapatkan hal tersebut maka akan merasa diabaikan oleh negara.
Ia menegaskan perlunya ekonomi tumbuh agar lapangan pekerjaan menjadi luas dan penghasilan lebih banyak. Berdasarkan pengalamannya 10 tahun memimpin Indonesia, setiap strategi dan aksi-aksi pembangunan harus memikirkan langsung apa yang dinginkan oleh rakyat dan bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya soal alokasi anggaran infrastruktur pemerintah jangan sampai mengganggu ekonomi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY mengatakan pentingnya ekonomi Indonesia harus terus tumbuh. Ia mengatakan ada beberapa alasan ekonomi untuk tetap tumbuh, yaitu bila ekonomi tumbuh lapangan pekerjaan tersedia dan pengangguran berkurang. Dengan hidup yang makin layak orang tidak hidup miskin lagi.
"Kalau ekonomi tumbuh maka penerimaan negara akan lebih tinggi sehingga bisa membiayai biaya-biaya negara. Dengan pertumbuhan yang kuat dan tetap maka tidak akan rentan jika ngara mengalami krisis," kata SBY.
Ia menegaskan tujuan dan ikhtiar negara juga tidak hanya pembangunan, juga pertumbuhan ekonomi harus bisa dirasakan rakyat.
Seperti diketahui pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memang sedang fokus pada pembiayaan infrastruktur. Anggaran ini didapat dari pengalihan anggaran subsidi energi khususnya bahan bakar minyak (BBM) seperti jenis premium yang subsidinya sudah dicabut dan hanya subsidi tetap solar Rp 1.000/liter.
Belanja negara dalam APBN-P 2015 adalah Rp 1.984,1 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 290,3 triliun dipakai untuk pembangunan infrastruktur. Ini merupakan rekor tertinggi untuk anggaran infrastruktur.
Berikut adalah perkembangan anggaran infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan data Kementerian Keuangan:
- 2009: Rp 76,3 triliun.
- 2010: Rp 86 triliun.
- 2011: Rp 114,2 triliun.
- 2012: Rp 145,5 triliun.
- 2013: Rp 184,3 triliun.
- 2014: Rp 206,6 triliun.