Proyek transportasi massal LRT yang menghubungkan Cibubur-Kuningan-Dukuh Atas ini akan diselesaikan dalam 3 tahap.
Demikian dikatakan Direktur Keuangan ADHI Joko Prabowo saat konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko menyebutkan, secara total perseroan membutuhkan pendanaan sebesar Rp 9,9 triliun-Rp 10 triliun.
Pendanaan akan dilakukan dengan menerbitkan saham baru atau rights issue sebesar Rp 2,74 triliun hingga Rp 3 triliun yang rencananya akan diterbitkan Juni 2015.
Penerbitan rights issue tersebut akan diserap pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun, kemudian perolehan dana dari publik sekitar Rp 1,345 triliun.
"Mudah-mudahan akhir April sudah bisa kita tunjuk underwriter agar bisa eksekusi Juni. Pemerintah akan tetap kepemilikannya 51%," jelas dia.
Joko menyebutkan, untuk menutup kekurangan pendanaan, perseroan tengah mengincar beberapa perbankan baik asing maupun lokal untuk mendapatkan sedikitnya Rp 7 triliun. Namun, Perseroan masih enggan menyebutkan perbankan mana dan berapa besaran dana yang akan diperoleh.
"LRT kira-kira Rp 10 triliun atau Rp 9,9 triliun, rinciannya Rp 3,75 triliun pakai ekuitias, sisanya debt. Rp 6,7-Rp 6,8 triliun itu untuk transportasinya, propertinya Rp 3 triliun," jelas dia.
(drk/ang)