Adhi Karya Cari Utang Rp 7 Triliun Bangun Kereta Gagasan Jokowi

Adhi Karya Cari Utang Rp 7 Triliun Bangun Kereta Gagasan Jokowi

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Kamis, 23 Apr 2015 12:14 WIB
LRT di Kuala Lumpur, Malaysia (Foto: backpackingmalaysia.com)
Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tengah mencari pinjaman sedikitnya Rp 7 triliun untuk mengembangkan dan membangun moda transportasi massal jenis Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan. Rencananya, semester II-2015, proyek dengan panjang 30 km ini akan mulai dibangun.

Proyek transportasi massal LRT yang menghubungkan Cibubur-Kuningan-Dukuh Atas ini akan diselesaikan dalam 3 tahap.

Demikian dikatakan Direktur Keuangan ADHI Joko Prabowo saat konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"LRT akan mulai di semester akhir. Tahap awal dari Cibubur ke Cawang, dari Cawang ke Kuningan terus naik ke Dukuh Atas," jelas dia.

Joko menyebutkan, secara total perseroan membutuhkan pendanaan sebesar Rp 9,9 triliun-Rp 10 triliun.

Pendanaan akan dilakukan dengan menerbitkan saham baru atau rights issue sebesar Rp 2,74 triliun hingga Rp 3 triliun yang rencananya akan diterbitkan Juni 2015.

Penerbitan rights issue tersebut akan diserap pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun, kemudian perolehan dana dari publik sekitar Rp 1,345 triliun.

"Mudah-mudahan akhir April sudah bisa kita tunjuk underwriter agar bisa eksekusi Juni. Pemerintah akan tetap kepemilikannya 51%," jelas dia.

Joko menyebutkan, untuk menutup kekurangan pendanaan, perseroan tengah mengincar beberapa perbankan baik asing maupun lokal untuk mendapatkan sedikitnya Rp 7 triliun. Namun, Perseroan masih enggan menyebutkan perbankan mana dan berapa besaran dana yang akan diperoleh.

"LRT kira-kira Rp 10 triliun atau Rp 9,9 triliun, rinciannya Rp 3,75 triliun pakai ekuitias, sisanya debt. Rp 6,7-Rp 6,8 triliun itu untuk transportasinya, propertinya Rp 3 triliun," jelas dia.

(drk/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads