Anggota konsorsium BUMN untuk kereta cepat Jakarta-Bandung antara lain Jasa Marga, PTPN VIII, INKA, dan LEN Industri. Sedangkan anggota konsorsium dari China antara lain China Railway International, China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, The Tird Railway Survey and Design Institute Group Corporation (TSDI), China Academy of Railway Sciences, CSR Corporation, China Railway Signal and Commucation Corporation.
"Karena ini kereta cepat. Semua belum punya pengalaman, PT KAI konsentrasi kereta pengoperasian kereta dasar untuk pengoperasian banyak hal. Kita melihat saat sekarang konsentrasi nggak terbagi. BUMN mana harus take care. Nanti lihat secara menyeluruh," kata Menteri BUMN Rini Soemarno usai raker dengan Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang melihat BUMN mana yang akan kita pegang sebagai lead. Nanti dijadikan lihat struktur menyeluruh. Sebagai lead organizer high speed train WIKA. Light Train Adhi Karya. Ke depan bukan berarti sendirian," katanya
Ia juga menjelaskan, dalam proyek kereta cepat selain melibatkan BUMN konstruksi juga melibatkan BUMN perkebunan yaitu PTPN VIII. Hal ini terkait dengan penyedian lahan untuk jalur kereta.
"PTPN VIII ikut karena kita melihat jalan tol ke Bandung melewati PTPN VIII kalau trase jalan tol yang dipakai, nanti sebelahnya ada lahan PTPN, itu yang akan kepotong juga. Makanya dia ikut serta. PTPN VIII karena lahan besar sehingga nggak sulit untuk pembebasan," katanya.
Rini menegaskan bahwa Indonesia memang belum mampu membuat kereta cepat sehingga membutuhkan dukungan dana dan teknologi dari China atau Jepang. Namun kedua negara tersebut memiliki peluang yang sama menggarap kereta cepat di Indonesia.
"Konstruksi 3 tahun. Ingin aku dimulai 2015 selesai 2018," katanya
Menurutnya kerjasama dengan China atau Jepang yang terpenting adalah transfer teknologi. Harapannya Indonesia melalui PT INKA bisa membuat gerbong kereta cepat di masa mendatang.
"Misal pembuatan gerbong sekarang atau nantinya dengan China. Gerbong dipakai di Indonesia. Sejak awal putra-putri Indonesia bisa terlibat di sana untuk belajar di sana so nanti ke depan, bikin lagi," katanya.
Rini menambahkan keterlibatan China dalam membantu pendanaan dan teknologi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan sangat positif, karena kondisi ekonomi global saat ini sedang tak baik. Perbankan China berkomitmen memberikan pinjaman hingga US$ 50 miliar dari China Development Bank (CDB) dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), termasuk untuk proyek kereta cepat.
"Ini satu kepercayaan bahwa Indonesia punya perekonomian yang baik. Karena perbankan BUMN limitnya sudah sangat terbatas. Sedangkan kita harus banyak bangun terutama di luar Jawa. Mereka mau kasih uang untuk luar Jawa, nggak semua perbankan mau kasih uang bangun di luar Jawa," katanya.
(feb/hen)