"Ya mungkin sedikit di bawah 5%," kata Bambang di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Pada kuartal IV-2014, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5%, atau tepatnya 5,01%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data triwulan I di negara-negara ekonomi besar semuanya di bawah perkiraan , Tiongkok saja cuma 7% itu standar rendah itu , Jepang 0,4%, Korsel 3,2%, ASEAN relatif di bawah," ujarnya.
Harga minyak yang rendah juga menjadi pemicu melambatnya ekonomi. Pada kuartal I -2015, harga minyak pernah menyentuh level US$ 50 per barel, dari tingkat tertingginya di atas US$ 100 per barel pada pertengahan 2014.
"Ini memang gejala global, karena harga mnyak rendah. harga minyak rendah ini lama-lama akan membuat ekonomi dunia mengalami perlambatan," terangnya.
(mkl/dnl)