Hal ini tentunya akan berdampak kepada target kemiskinan dan pengangguran. Sampai dengan akhir tahun, pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak akan mampu untuk mencapainya.
"Tidak akan bisa dicapai," kata Tony Prasetiantono, ekonom Bank Permata kepada detikFinance, Minggu (3/5/2015)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pembahasan APBN-P 2015, pemerintah optimistis setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1%, maka akan menyediakan lapangan kerja sebanyak 300.000 orang. Makin banyak pengangguran berkurang, maka kemiskinan juga akan ikut teratasi.
Optimisme ini didorong oleh ekonomi yang datang dari proyek-proyek infrastruktur. Sehingga ekonomi lebih terbuka dan tidak hanya tertumpu pada sektor berbasis komoditas, adalah perkebunan dan pertambangan.
"Akan tetapi kan pertumbuhan ekonomi 5,7% sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Jadi tidak mungkin tercapai," paparnya.
(ang/ang)