Akibatnya, penduduk lokal Papua lebih memilih mengonsumsi beras daripada produk olahan dari sagu dan umbi-umbian. Padahal pasokan beras Papua sangat tergantung dari luar pulau. Mayoritas beras Papua Barat dipasok dari Makassar.
"Waktu krisis. Kebijakan raskin tergantung makan nasi. Ke kampung-kampung di Papua, dahulu pasti disuguhin umbi-umbian. Sekarang nasi semua. Ini Malah jadi bumerang" kata Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dan Penanggungjawab Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai Kementerian Pertanian untuk Papua Barat, Susanto di Manokwari, Papua Barat, Minggu (10/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah program raskin muncul. Artinya beras jadi makanan pokok," ujarnya.
Susanto menjelaskan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman secara bertahap akan mengembangkan pertanian umbi-umbian sebagai makanan pokok warga Papua. Tujuannya ialah untuk memenuhi swasembada pangan, selain beras.
"Pak Menteri janji untuk dorong makanan yang sejalan dengan kearifan lokal," ujarnya.
(feb/dnl)