President Director PT Cosmix Asia Harry Satrio mengatakan, pihaknya sudah memegang izin pengangkatan harta karun atau lebih dikenal dengan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).
"Baru dimulai (pengangkatannya) di Perairan Lingga dan Perairan Bintan, Kepulauan Riau. Kapal abad 11 dari Dinasti Sung asal China," ungkap Harry, saat berdiskusi dengan media di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Harry mengatakan setelah dilakukan survei ditemukan banyak keramik era Dinasti Sung dari kedua kapal tersebut. Nilai harta karun kedua kapal tersebut paling minim US$ 5 juta.
"Keramik semua. Feeling saya nilainya US$ 5 juta di dua lokasi. Saya diberikan izin pengangkatan 2 tahun tetapi saya targetkan tahun ini selesai. Investasi yang sudah dikeluarkan masing-masing Rp 3 miliar," paparnya.
Harry menyatakan dengan investasi yang cukup besar dan resiko yang cukup tinggi, investor BMKT dari dalam negeri masih minim. Menyangkut soal dana investasi ia tidak perlu khawatir karena sudah mendapatkan rekanan bisnis dari negara lain.
"Kenapa saya berani? Kita ini dipercaya dari investor yang hobi. Mereka punya pembeli yang besar. Kalau izinnya lengkap, saya langsung dibiayai," katanya.
Tidak hanya itu, Harry menyebut resiko yang cukup tinggi adalah adanya aksi penjarahan dari pihak lain yang mengeruk harta karun dari lokasi miliknya. Hal itu pernah terjadi di tahun 2008 dimana lokasi pengangkatan BMKT tepatnya di Kepulauan Seribu habis dijarah oleh pihak lain.
"Inilah yang disebut resikonya cukup tinggi. Tahun 2008 ada lokasi di Pulau Seribu, saya daftarkan. Cepat dapat izin survei 2 bulan, tetapi sudah habis," sebutnya.
(wij/rrd)